RAIHANPAHIMI

publish your book for free?AFF=9142

Saturday 24 September 2016

TERAPI AL-QURAN DAPAT SEMBUHKAN PENYAKIT KANSER !





KISAH BENAR ! ALLAH HUAKBAR!

TERAPI AL-QURAN DAPAT SEMBUHKAN PENYAKIT KANSER !

Seseorang pesakit kanser  kronik, yang dianggap tiada harapan dan dia hanya tergolek dirumahnya di sebuah hospital di Lebanon Selatan. Salah seorang anggota keluarganya yang sudah tampak pasrah dan putus harapan, sebagai jalan terakhir untuk berikhtiar, keluarganya membaca ayat-ayat suci Al-Quran setiap hari, dan membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan lagu yang menyentuh hati. Dia lakukan pembaaan ini selama tiga bulan.

Doktor yang merawatnya terpanjat besar, kerana menurut perhitungan perubatan, situasi penyakit  kanser yang dialami oleh pesakit itu, pada lazimnya dia tidak dapat bertahan untuk lebih sebulan.Tetapi hal ini sebaliknya terjadi kepada pesakit yang diterapikan dengan ayat-ayat suci Al-Quran ini.

Doktor cuba membuat beberapa andaian kenapa perkara ajaib ini berlaku. Dia mula teringat satu lapuran perubatan tentang satu kajian yang dijalankan oleh Alfred Tomatis, seorang doktor rakyat Prancis, dia telah menjalankan uji-kaji selama lima puluh tahun mengenai deria manusia. Alfred membuat rumusan jikalau indera pendengan iaitu salah satu deria yang paling utama kepada manusia. Didapati deria pendengan juga dapat mengawal panca inderi segala system tubuh badan manusia berfungsi dengan normal, ia dapat mengawal keseimbangan, mengatur perjalan system organ manusia secara baik dan sempurna, deria pendengaran juga dapat mengawal system saraf.

Sepanjang penyelidikan yang dijalankan. Doktor Alfred dapati saraf pendengaran secara semulajadi bersambung dengan semua organ dalam tubuh badan manusia, seperti jantung, paru-paru, hati, perut dan usus. Oleh itu frekuensi-frekuensi bunyi yang dengar oleh deria telinga akan dapat mempengaruhi pergerakan system dalam badan.  Sebagai contoh, apabila telingan mendengar suara seram di waktu malam hari, dengan sendirinya jantung akan bergerak kencang, pernafasan akan menjadi tidak sempruna (semput).

Seorang doktor pakar  kanser di Beirut juga telah mendapati bacaan Al-Quranl mampu mengembalikan keseimbangan sel otak. Oleh kerana otak dyang berfungsi mengawal system tubuh badan, ia dapat memberi ketenangan kepada system tubuh badan dan juga menjadikan imuniti tubuh badan bertambah kuat dan cergas dengan itu isitem imun tubuh mampu melemahkan sel-sel kanser dan menjadikan pesakit bertambah sihat.

Semenjak peneman itu, doktor pesakit kanser mula menggunakan terapi suara dengan  bacaan Al-Quran, selain daripada memberi pesakit makan ubat merawat kenser untuk mengubati pesakit kanser.

Penelitian ini mengatakan, ” Suara manusia memiliki nada spiritual khusus yang membuatnya jadi penyembuh penyakit  yang paling kuat. ” Sebahagian peneliti lantas dapatkan kalau beberapa suara dapat menghancurkan sebagian sel kanser, dan ketika yang sama dapat aktifkan sebahagian sel yang sehat.

Sel kanser hancur hanya dengan frekuensi-freku­ensi suara. Itu mengapa bacaan Al-Qur’an memiliki efek besar pada kanser yang palingmemiliki resiko dan akut meskipun! ” jelas Fabien, seorang penyelidik. Beliau menggunanakan  formula equation seperti ini:-

style="text-align: justify;">
Tetapi, apakah efektif  ini hanya terbatas pada sebahagian sel? Jelas kalau suara dapat mengubah semuanya satu hal di sekitar kita. Berikut yang dibuktikan Masaru Emoto, ilmuwan Jepun, dalam uji cobanya pada air. Ia dapatkan kalau medan elektromagnetik­ pada molekul-molekul­ air itu sangat di pengaruhi oleh suara, dan ada beberapa nada khusus yang merubah molekul dan membuatnya lebih teratur.

Bila kita mengingat kalau 70% tubuh manusia itu yakni air, jadi suara yang didengar manusia itu mengubah kedisiplinan molekul-molekul­ air pada sebagian sel tubuh, dan mengubah molekul-molekul­ itu bergetar, sampai dapat mengubah kesehatannya.

Sebagian peneliti lain mengonfirmasi kalau suara manusia dapat mengobati banyak type penyakit termasuk kanser. Sebagian terapis juga menyetujui kalau ada beberapa nada khusus yang lebih efektif dan memiliki kekuatan penyembuh, terlebih dalam tingkatkan sistem kekebalan tubuh.

Bentuk molekul air berpindah waktu dihadapkan pada suara. Jadi, suara itu miliki dampak sangat besar pada air yang kita minum. Bila Anda membacakan Al-Qur’an pada air, jadi ciri-ciriistikny­a akan berpindah, dan air itu akan mentransfer bebrapa dampak Al-Qur’an itu pada masing-masing sel pada tubuh, sampai mengakibatkanny­a sembuh.

Bacaan Al-Qur’an

Bagaimana bacaan Al-Qur’an itu boleh mengubati kanser? Virus dan kuman kenyataannya bergetar dan sangat di pengaruhi oleh vibrasi suara, terlebih beberapa suara khas yang keluar dari suara bacaan Al-Qur’an. “Nada-nada yang keluar dari bacaan Al-Qur’an dapat hentikan perkembangbiaka­n virus dan kuman pada tubuh kita, dan kurun saat bersamaan jadi tingkatkan aktiviti sebahagian sel sihat, dan menghidupkan program kekebalan tubuh yang terganggu, agar siap bertempur melawan virus dan kuman, ” jelas Fabien.

Menurutnya, beberapa suara yang keluar dari bacaan Al-Qur’an itu terdiri dari kumpulan-kumpulan frekuensi yang sampai ke telinga, lalu bergerak ke sebagian sel otak, dan mempengaruhinya melalui medan elektronik, lalu frekuensi-freku­ensi itu aktifkan sebagian sel.

Sebahagian sel akan bertindakd balas dengan medan itu dan memodifikasi vibrasi-vibrasi­nya. Pergantian pada vibrasi berikut yang kita rasakan dan tahu sesudah alami dan mengulangi. Ini yaitu sistem semulajadi. Ini yaitu sistem keseimbangan yang secara semulajadi. Bahkan Profesor Masaru Emoto, memberi keyakinan, kalau efek penyembuhan melalui terapi suara, lebih lebih dahsyat dari pengobatan herbal dan terapi semulajadi yang lain.

Nabi SAW membaca Ta’awudz sebagian ratus kali sehari-hari. Beliau memohon pada Allah untuk melindunginya dari bermacam hal buruk, termasuk penyakit. Kita juga sangat dianjurkan untuk membaca surat Al-Falaq dan An-Nas . Semoga dalam sehari. Allah jadikan Al-Qur’an sebagai ubat untuk kita dari tiap-tiap penyakit, lahir dan batin.
Kita akan rujuk ayat Al Quran.
Di surat Yunus, Allah berfirman,
ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ู†َّุงุณُ ู‚َุฏْ ุฌَุงุกَุชْูƒُู…ْ ู…َูˆْุนِุธَุฉٌ ู…ِู†ْ ุฑَุจِّูƒُู…ْ ูˆَุดِูَุงุกٌ ู„ِู…َุง ูِูŠ ุงู„ุตُّุฏُูˆุฑِ ูˆَู‡ُุฏًู‰ ูˆَุฑَุญْู…َุฉٌ ู„ِู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠู†َ
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus: 57)
Indah sekali, Allah sebut al-Quran sebagai,
  1. Mau’idzah (nasehat) dari Rab kita
  2. Syifa’ (penyembuh) bagi penyakit hati
  3. Huda (sumber petunjuk)
  4. Rahmat bagi orang yang beriman.
Ibnu Katsir mengatakan,
ูˆَุดِูَุงุกٌ ู„ِู…َุง ูِูŠ ุงู„ุตُّุฏُูˆุฑِุฃูŠ: ู…ู† ุงู„ุดُุจَู‡ ูˆุงู„ุดูƒูˆูƒ، ูˆู‡ูˆ ุฅุฒุงู„ุฉ ู…ุง ููŠู‡ุง ู…ู† ุฑุฌุณ ูˆุฏَู†َุณ
“Syifa bagi penyakit-penyakit dalam dada” artinya, penyakit syubhat, keraguan. Hatinya dibersihkan dari setiap najis dan kotoran.” (Tafsir Ibnu Katsir, 4/274).
Di ayat lain, Allah berfirman,
ู‚ُู„ْ ู‡ُูˆَ ู„ِู„َّุฐِูŠู†َ ุขَู…َู†ُูˆุง ู‡ُุฏًู‰ ูˆَุดِูَุงุกٌ ูˆَุงู„َّุฐِูŠู†َ ู„َุง ูŠُุคْู…ِู†ُูˆู†َ ูِูŠ ุขَุฐَุงู†ِู‡ِู…ْ ูˆَู‚ْุฑٌ
Katakanlah: “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan. (QS. Fushilat: 44)
Makna dua ayat ini saling melengkapi. Keterangan global di surat Fushilat, didetailkan dengan keterangan di surat Yunus. Sehingga yang dimaksud al-Quran sebagai syifa bagi orang yang beriman, adalah obat bagi segala penyakit hati.
Kita simak keterangan Imam as-Sa’di,
Al-Quran adalah penyembuh bagi semua penyakit hati. Baik berupa penyakit syahwat yang menghalangi manusia untuk taat kepada syariat. Atau penyakit Syubuhat, yang mengotori aqidah dan keyakinan. Kerana dalam al-Quran terdapat nasihat, motivasi, peringatan, janji, dan ancaman, yang akan memicu perasaan harap dan sekaligus takut, bagi para hamba.

Jika muncul dalam perasaannya, motivasi untuk berbuat baik, dan rasa takut untuk maksiat, dan itu terus berkembang kerana selalu mengkaji makna al-Quran, itu akan membimbing dirinya untuk lebih mendahulukan perintah Allah dari pada bisikan nafsunya. Sehingga dia menjadi hamba yang lebih mencari ridha Allah dari pada nafsu syahwatnya.

Demikian pula berbagai hujjah dan dalil yang Allah sebutkan dengan sangat jelas. Ini akan menghilangkan setiap kerancuan berfikir yang menghalangi kebenaran masuk dalam dirinya dan mengotori aqidahnya. Sehingga hatinya sampai pada puncak derajat keyakinan.

Ketika hati itu sihat, tidak banyak berisi penyakit syahwat dan syubhat, keadaannya akan diikuti oleh anggota badannya. Kerana anggota badan akan jadi baik, disebabkan kebaikan hati. Dan menjadi rusak, disebabkan rusaknya hati.
(Tafsir as-Sa’di, hlm. 366)