Jika kita teliti dalam al Quran terdapat banyak ayat-ayat
yang Allah nyatakan bahawa Al-Quran adalah penyembuh segala penyakit . Namun
sejauhmanakah kita sebagai penganut agama Isalam menyakini dan mempraktikkan
dalam kehidupan kita. Kelazimannya bila kita sakit akan segera mendapat rawatan
di klinik atau hospital, memggunakan herba dan akhir sekali jika penyakit tidak
juga sembuh barula kita mendapat rawatan secara Islam.
Beberapa contoh ayat Al Quran yang mengesahkan bahawa ianya
dapat jadi penawar.
1. “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi
penawar “ (QS Al-Isra (17): 82)
2. “Dan apabila aku sakit,Dialah yang menyembuhkanku.” (QS
As-Syu’araa (26):80)
3. “ Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu,lalu Kami
lenyapkan penyakit yang ada padanya.” (QS Al-Anbiya’(21):84)
4. “ Jalan Allah yang kepunyaan-Nya,segala apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi.Ingatlah,bahwa kepada Allah-lah kembali semua
urusan.” (QS As-Syura (42):53)
5. “ Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu ke dalam
kebinasaan.” (QS Al-Baqarah (2):195)
6. “ Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta,tetapi
yang buta hati yang di dalam dada.” (QS Al-Hajj (22):46)
7. “ Hanya kepada-Mu-lah kami beribadah dan hanya kepada-Mu
kami meminta pertolongan.” (QS Al-Fatihah (1):5)
8. “ Dan musibah apa saja yang menimpamu,maka adalah
disebabkan tanganmu sendiri.” (QS As-Syura (42):30 )
9. “ Jika Allah menimpakan sesuatu kemadaratan kepadamu,maka
tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia.Dan jika Allah menghendaki
kebaikan bagi kamu,maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya.” (QS Yunus
(10):107 )
10. “ Ketika Rasulullah saw ditanya tentang kiat untuk
melapangkan dada,beliau menjawab :” Memalingkan diri dari dunia yang menipu
pada negeri akhirat yang abadi. Kemudian menyiapkan diri menyongsong maut
sebelum ia datang.”
11. “ Ketika orang-orang musyrik semakin gencar mencela
Al-Qur’an,dada Rasulullah saw sesak karenanya.Ia adukan masalah itu kepada
Allah Swt.Pengadu
an itu diabadikan dalam Al-Qur’an dengan firman-Nya yang
berbunyi :”Wahai Rabbku,sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur’an ini suatu yang
tak diacuhkan.” (QS Al-Furqan (25):30)
12. “ Dalam hati mereka ada penyakit,lalu Allah menambah
penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih,disebabkan mereka berdusta.” (QS
Al-Baqqarah (2):10)
13. Ragam penyakit kejiwaan diderita manusia ketika mereka
sedang berperang dengan setan dan sesudahnya.” Sesungguhnya setan itu musuh
bagi kamu maka jadikanlah ia sebagai musuh.” (QS Faathir (35):6)
Pintu-pintu masuk setan melai : marah dan nafsu – iri dan
dengki – tamak – tergesa-gesa dan tidak teliti – kikir dan takut miskin –
fanatik – dan buruk sangka.
14. “Cukuplah Allah sebagai penolong kami dan sebaik-baik
pelindung.” (QS Ali Imran (3):173)
15. “Manusia diciptakan dalam kondisi lemah.” (QS An-Nisa
(4):28). Ketika jiwa seseorang sedang lemah,setan segera menguasai dan
membuatnya lupa kepada Tuhan.Akibatnya,orang tersebut terjerumus dalam dosa dan
permusuhan.
16. Saat Allah menciptakan jiwa,Dia menganugerahkan potensi
ganda kepadanya. Yaitu potensi durhaka dan potensi taqwa. “Maka Allah ilhamkan
kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan.” (QS As-Syams (91):8)(Artinya:
keburukan dan kebaikan,kemaksiatan dan ketaatan)
17. Apabila engkau hendak merebahkan diri di atas
peraduanmu,maka bacalah: ayat kursi.Dari Siti ‘Aisyah r.a diriwayatkan bahwa
setiap malam ketika Rasulullah saw hendak tidur,beliau merapatkan dan meniup
kedua telapak tangannya kemudian membaca: Al-Ikhlas – Al-Falaq – dan An-Naas.
Lalu diusapkan daripada bagian tubuh yang memungkinkan. Dimulai
kepala,wajah,lalu bagian depan badannya. Beliau melakukannya 3 kali. (HR
Muslim)
18. Ada segolongan manusia yang keinginan terbesarnya adalah
memutuskan ikatan silaturahmi.Menghancurkan hubungan baik,dan menyebarkan bibit
perselisihan dan perpecahan.kita harus meminta tolong kepada Allah Swt dari
orang yang menghembuskan racun mematikan itu.(hal 69)
19. “Hai orang-orang yang beriman,janganlah harta-harta-mu
dan anak-anak-mu melalaikan dari mengingat Allah.” (QS Al-Munafiqun (63):9 )
20. Sakit merupakan salah satu jenis derita yang dibebankan
kepada kita. Ia bisa terhitung sebagai ujian,cobaan,dan bencana.(hal 78)
21. “Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang
bermacam-macam warnanya,di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi
manusia.” (QS An-Nahl (16):69 )
22. Rasulullah saw juga bersambda :”Setiap penyakit ada
obatnya.Apabila obat telah mengenai penyakit,maka akan mendatangkan
kesembuhan,dengan izin Allah.” (HR Muslim) (hal 99)
23. Orang yang menjadikan ketiganya,yaitu Surat
Al-Ikhlas,Al-An-Naas dan Al-Falaq sebagai perisai,tidak diragukan lagi,ia pasti
selamat dan terlindung dari gangguan setan. (hal 110)
24. Dari Ibnu Mas’ud r.a diriwayatkan Rasulullah saw
bersabda :” Barang siapa membaca dua-ayat terkahir (285 dan 286) Surah
Al-Baqarah pada malam hari,maka kedua ayat itu akan menjaganya.”
Ayat 286 : “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya.Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya,dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.”
( B ). Dalam buku :” MENGOBATI PENYAKIT HATI. Membentuk
Akhlak Mulia.” (Al-Ghazali)
1. Rasulullah saw bersabda :”Sesungguhnya aku hanyalah
diutus demi menyempurnakan akhlak yang mulia.” “Timbangan paling berat dari apa
yang diletakkan diatas neraca Hari Kiamat kelak,adalah taqwa kepada Allah dan
akhlak yang baik.” (hal 18)
2. Pernah ditanyakan kepada Rasulullah saw :”Siapakah yang
paling utama di antara kaum Mukmin ?”.Jawab beliau :”Yang paling baik akhlaknya
di antara mereka.”” Sungguh kalian takkan mampu memuaskan manusia semuanya
dengan harta kalian,maka puaskanlah mereka dengan wajah yang cerah dan akhlak
yang baik.” (hal 20)
3. Sabda Rasulullah saw :”Akhlak yang buruk adalah dosa yang
tak terampuni,sedangkan persangkaan buruk (su’uzzhan) adalah kesalahan yang
berbau busuk.” “Seseorang dapat terjatuh ke dalam dasar Jahannam yang terdalam,dengan
akhlaknya yang buruk.” (hal 26)
4. “Akhlak yang baik adalah menghadapi manusia dengan wajah
cerah,memberi bantuan setiap kali diperlukan,serta menjaga diri sendiri
daripada mengganggu orang lain.” (hal 29)
5. “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari
tanah.Maka apabila telah Ku-sempurna-kan kejadiannya dan Ku-tiup-kan padanya
ruh-Ku,maka hendaklah kamu segera sujud kepadanya.” (QS Shaad (38):71-72)
6. Tidak mungkin kita akan mencabut naluri syahwah dan
ghadhab secara keseluruhan,sedangkan para nabi sekalipun tidak terlepas dari
kedua-duanya.
Nabi saw pernah bersabda :”Sesungguhnya aku hanyalah seorang
manusia;adakalanya aku marah sebagaimana manusia lainnya marah.” (hal 44)
Apabila beliau mendengar ucapan yang tidak berkenan di
hatinya,adakalanya beliau marah,sedemikian sehingga kedua pipinya tampak
memerah.
7. “Barang siapa mengerjakan kebaikan walaupun sebesar
zarrah,niscaya ia akan melihat (balasannya di Hari Kiamat),dan barangsiapa
mengerjakan kejahatan walaupun sebesar zarrah,niscaya ia akan melihat
(balasannya) pula.” (QS Al-Zalzalah (99):7-8)
8. “…dan Allah tidak menganiaya mereka,akan tetapi mereka
yang senantiasa menganiaya diri mereka sendiri.” (QS An-Nahl (16):33 )
9. Rasulullah saw bersabda :“Seorang mukmin senantiasa
berada di antara lima kesukaran : seorang mukmin lainnya yang merasa iri
kepadanya,seorang munafik yang membencinya,seorang kafir yang
memeranginya,setan yang berusaha menyesatkannya,dan hawa nafsunya yang
menariknya ke arah keinginan yang buruk.” (hal 79)
10. Firman Allah Swt :”Dan adapun orang-orang yang takut
kepada kebesaran Tuhannya,dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,maka
sesungguhnya surga-lah yang akan menjadi tempat tinggalnya.” (An-Naazi’aat
(79)(Malaikat-Malaikat Yang Mencabut):40-41)
11. Firman Allah Swt :”Sesungguhnya orang-orang yang
merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah
diuji hati mereka,oleh Allah untuk ber-taqwa .Bagi mereka ampunan dan pahala
yang benar..” (Al-Hujuraat (49)(Kamar-Kamar): 3)
12. “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya
ber-shalawat untuk Nabi.Hai orang-orang yang beriman,ber-shalawat-lah kamu
untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”(Al-Ahzab(33):56)
13. Tingkatan manusia dalam mengingat Allah Swt.Dalam
melaksanakan zikir kepada Allah Swt,manusia terbagi atas empat tingkatan atau
kelompok:
Pertama : Seorang yang jiwanya ‘tenggelam’ dalam ingatan
kepada-Nya.Tak sedikit pun ia akan berpaling kepada dunia,kecuali dalam
keperluan-keperluan hidup yang benar-benar ‘dharuri’ (tidak boleh tidak).Orang
seperti ini,termasuk kelompok ‘shiddiqin’ (yang benar-benar tulus kepada-Nya)
Kedua : Seorang yang hatinya telah ‘ditenggelamkan’ oleh
kesibukan dunia.Sedemikian,sehingga tak ada lagi kesempatan untuk mengingat
Allah,kecuali yang berupa bisikan yang melintas,ketika berzikir dengan lisannya
saja,tanpa dihayati oleh hati.Orang seperti ini termasuk kelompok ‘halikin’
(orang-orang yang binasa).
Ketiga : Seorang yang disibukkan oleh dunia dan agama
bersama-sama,namun yang lebih sering menyibukkan hatinya dengan agamanya.Orang
seperti ini tidak terhindar sama sekali dari keharusan mendatangi
neraka.Walaupun ia nantinya akan diselamatkan dalam waktu yang
singkat,tergantung banyak atau sedikitnya waktu yang dilaluinya dalam
menyibukkan hatinya dalam mengingat Allah Swt
Keempat : Seorang yang disibukkan oleh kedua-duanya,namun
kesibukan dunianya lebih dominan atas hatinya. Orang seperti ini akan menghuni
neraka dalam waktu yang cukup lama,walaupun akhirnya ia pasti keluar
juga,mengingat cukup kuat zikirnya kepada Allah dalam hatinya,meskipun zikirnya
kepada dunia sering kali lebih menguasainya. (hal 84-85)
Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment
Thanks for your comments, I will reply soon.