HIKMAH
IBADAH HAJI
Musafir atau melancung merupakan salah satu kesukaan oleh
setiap insan yang normal. Kita merasa gembira dan teruja apabila diberitahu
bahawa kita akan dibawa untuk bermusafir atau melacung di tempat yang bersejara
atau tempat peranginan yang menarik pemandangannya.
Bagi penganut agama Islam, kemuncak kepada ativti musafir
adalah menunaikan fardu haji di Mekah. Ibadat haji merupak salah satu rukun
Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang cukup syarat-syaratnya.
Inilah satu perjalan yang amat bermakna sekali dalam kehidupan setiap orang
yang beriman dan bertaqwa.
Demikian pula haji, sebuah ibadah tahunan yang besar yang
Allah syari’atkan bagi para hamba-Nya, mempunyai berbagai manfaat yang besar
dan tujuan yang besar pula, yang membawa kebaikan di dunia dan akhirat.
Diantara hikmah ibadah haji ialah:-
1. Mengikhlaskan Seluruh Ibadah
Beribadah semata-mata untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dan
menghadapkan hati kepada-Nya dengan keyakinan bahwa tidak ada yang diibadahi
dengan haq, kecuali Dia dan bahwa Dia adalah satu-satunya pemilik nama-nama
yang indah dan sifat-sifat yang mulia. Tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada
yang menyerupai-Nya dan tidak ada tandingan-Nya.
Dan hal ini telah diisyaratkan dalam firman-Nya.
وَإِذْ
بَوَّأْنَا لِإِبْرَاهِيمَ مَكَانَ الْبَيْتِ أَنْ
لَا تُشْرِكْ بِي شَيْئًا وَطَهِّرْ
بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْقَائِمِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
“Dan ingatlah ketika Kami menempatkan tempat Baitullah untuk
Ibrahim dengan menyatakan ; “Janganlah engkau menyekutukan Aku dengan apapun
dan sucikan rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, beribadah, ruku dan
sujud” [al-Hajj/22: 26]
Mensucikan rumah-Nya di dalam hal ini adalah dengan cara
beribadah semata-mata kepada Allah di dekat rumah-Nya (Ka’bah) yang mulia,
mebersihkan sekitar Ka’bah dari berhala-berhala, patung-patung, najis-najis
yang Allah Subhanahu wa Ta’ala haramkan serta dari segala hal yang mengganggu
orang-orang yang sedang menjalankan haji atau umrah atau hal-hal lain yang
menyibukkan (melalaikan, -pent) dari tujuan mereka.
2. Mendapat Ampunan Dosa-Dosa Dan Balasan Jannah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي
الله عنه أَنَّ رَسُولَ
اَللَّهِ صلى الله عليه
وسلم قَالَ : اَلْعُمْرَةُ إِلَى
اَلْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا, وَالْحَجُّ
اَلْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ
إِلَّا اَلْجَنَّةَ
“Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : “Satu umrah sampai umrah yang lain adalah sebagai penghapus dosa
antara keduanya dan tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali jannah” [HR
Bukhari dan Muslim, Bahjatun Nanzhirin no. 1275]
مَنْ حَجَّ لِلَّه فَلَمْ
يَرْفُثْ وَ لَمْ يَفْسُقْ
رَجَعَ كَيَوْمٍ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Aku mendengar
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa barang siapa berhaji ke
Baitullah ini karena Allah, tidak melakukan rafats dan fusuuq, niscaya ia
kembali seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya” [HR Bukhari]
Rafats : jima’ ; pendahuluannya dan ucapan kotor, Fusuuq :
kemaksiatan
Sesungguhnya barangsiapa mendatangi Ka’bah, kemudian
menunaikan haji atau umrah dengan baik, tanpa rafats dan fusuuq serta dengan
ikhlas kerana Allah Subhanahu wa Ta’ala semata, niscaya Allah Subhanahu wa
Ta’ala mengampuni dosa-dosanya dan menuliskan jannah baginya. Dan hal inilah
yang diimpikan oleh setiap mu’min dan mu’minah yaitu meraih keberuntungan
berupa jannah dan selamat dari neraka.
3. Menyambut Seruan Nabi Ibrahim Alaihissalam
وَأَذِّنْ
فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ
مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
“Dan serulah manusia untuk berhaji, niscaya mereka akan
datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang
datang dari segenap penjuru yang jauh”[al-Hajj/22: 27]
Nabi Ibrahim Alaihissalam telah menyerukan (agar berhaji) kepada
manusia. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan siapa saja yang Dia kehendaki
(untuk mengikuti) mendengar seruan Nabi Ibrahim Alaihissalam tersebut dan
menyambutnya. Hal itu berlangsung semenjak zaman Nabi Ibrahim hingga sekarang.
4. Menyaksikan Berbagai Manfaat Bagi Kaum Muslimin
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
لِيَشْهَدُوا
مَنَافِعَ لَهُمْ
“Agar supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi
mereka” [al-Hajj/22: 28]
Alah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan manfaat-manfaat dengan
muthlaq (secara umum tanpa ikatan) dan mubham (tanpa penjelasan) karena
banyaknya dan besarnya menafaat-manfaat yang segera terjadi dan nanti akan
terjadi baik duniawi maupun ukhrawi.
Dan diantara yang terbesar adalah menyaksikan tauhid-Nya,
yakni mereka beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata-mata. Mereka
datang dengan niat mencari wajah-Nya yang mulia bukan karena riya’ (dilihat
orang lain) dan juga bukan karena sum’ah (dibicarakan orang lain). Bahkan
mereka betauhid dan ikhlas kepada-Nya, serta mengikrarkan (tauhid) di antara
hamba-hamba-Nya, dan saling menasehati di antara orang-orang yang datang
(berhaji dan sebagainya,-pent) tentangnya (tauhid).
Mereka thawaf mengelilingi Ka’bah, mengagungkan-Nya,
menjalankan solat di rumah-Nya, memohon karunia-Nya, berdo’a supaya ibadah haji
mereka diterima, dosa-dosa mereka diampuni, dikembalikan dengan selamat ke
nergara masing-masing dan diberi anugerah kembali lagi untuk berdo’a dan
merendah diri kepda-Nya.
Mereka mengucapkan talbiyah dengan keras sehingga di dengar
oleh orang yang dekat ataupun yang jauh, dan yang lain mampu mempelajarinya
agar mengetahui maknanya, merasakannya, mewujudkan di dalam hati, lisan dan
amalan mereka. Dan bahwa maknanya adalah : Mengikhlaskan ibadah semata-mata
untuk Allah dan beriman bahwa Dia adalah ‘ilah mereka yang haq, Pencipta
mereka, Pemberi rezeki mereka, Yang diibadahi sewaktu haji dan lainnya.
5. Saling Mengenal Dan Saling Menasehati
Dan diantara hikmah haji adalah bahwa kaum muslimin dapat
saling mengenal dan saling berwasiat dan menasehati dengan al-haq. Mereka
datang dari segala penjuru dunia, dari barat, timur, selatan dan utara Makkah,
berkumpul di rumah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tua, di Arafah, di
Muzdalifah, di Mina dan di Makkah. Mereka saling mengenali, saling menasehati, sebahagian
mengajari yang lain, membimbing, menolong, membantu untuk maslahat-maslahat
dunia akhirat, maslahat taklim tata cara haji, sonlat, zakat, maslahat bimbingan,
pengarahan dan dakwah ke jalan Allah.
Mereka dapat mendengar dari para ulama, apa yang bermanfaat
bagi mereka yang di sana terdapat petunjuk dan bimbingan menuju jalan yang
lurus, jalan kebahagiaan menuju tauhidullah dan ikhlas kepada-Nya, menuju
ketaatan yang diwajibkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengetahui
kemaksiatan untuk dijauhi, dan supaya mereka mengetahui batas-batas Allah dan mereka
juga dapat saling menolong di dalam kebaikan dan taqwa.
6. Mempelajari Agama Allah Subhanahu wa Ta’ala
Dan diantara manfaat haji yang besar adalah bahwa mereka
dapat mempelajari agama Allah dilingkungan rumah Allah yang tua, dan di
lingkungann masjid Nabawi dari para ulama dan pembimbing serta memberi
peringatan tentang apa yang mereka tidak ketahui mengenai hukum-hukum agama,
haji, umrah dan lainnya. Sehingga mereka dapat menunaikan kewajiban mereka
dengan ilmu.
Dari Makkah inilah tertib ilmu itu, yaitu ilmu tauhid dan
agama. Kemudian (berkembang) dari Madinah, dari seluruh jazirah ini dan dari
seluruh negeri-negeri Allah Subhanahu wa Ta’ala yang ada ilmu dan ahli ilmu.
Namun semua asalnya adalah dari sini, dari lingkungan rumah Allah yang tua.
Maka wajib bagi para ulama dan da’i, dimana saja mereka
berada, terlebih lagi di lingkungan rumah Allah Subhanahu wa Ta’ala ini, untuk
mengajari manusia, orang-orang yang menunaikan haji dan umrah, orang-orang asli
dan pendatang serta para penziarah, tentang agama dan manasik haji mereka.
Seorang muslim diperintahkan untuk belajar, bagaimanapun
(keadaannya) ia, dimana saja dan kapan saja ; tetapi di lingkungan rumah Allah
yang tua, urusan ini (belajar agama) lebih penting dan mendesak.
Dan di antara tanda-tanda kebaikan dan kebahagian seseorang
adalah belajar tentang agama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Nabi Shallallahu
‘alaihi bersabda :
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ
خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ
“Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala
memperoleh kebaikan, niscaya Dia menjadikan faqih terhadap agama” [HR Bukhari,
Kitab Al-Ilmi 3 bab : 14]
Di sini, di negeri Allah, di negerimu dan di negeri mana
saja, jika engkau dapati seorang alim ahli syari’at Allah, maka pergunakanlah
kesempatan. Janganlah engkau takabur dan malas. Karena ilmu itu tidak dapat
diraih oleh orang-orang yang takabur, pemalas, lemah serta pemalu. Ilmu itu
membutuhkan kesigapan dan kemauan yang tinggi.
Mundur dari menuntut ilmu, itu bukanlah sifat malu, tetapi
suatu kelemahan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
وَاللَّهُ
لَا يَسْتَحْيِي مِنَ الْحَقِّ
“Dan Allah tidak malu dari kebenaran” [al-Ahzab/ : 53]
Kerananya seorang mukmin dan mukminah yang berpandangan
luas, tidak akan malu dalam bab ini ; bahkan ia maju, bertanya, menyelidiki dan
menampakkan kemusykilan yang ia miliki, sehingga hilanglah kemusykilan
tersebut.
7. Menyebarkan Ilmu
Di antara manfaat haji adalah menyebarkan ilmu kepada
saudara-saudaranya yang melaksanakan ibadah haji dan teman-temannya
seperjalanan, yang di mobil, di pesawat terbang, di tenda, di Mekkah dan di
segala tempat. Ini adalah kesempatan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala
anugerahkan. Engkau dapat menyebarkan ilmu-mu dan menjelaskan apa yang engkau
miliki, akan tetapi haruslah dengan apa yang engkau ketahui berdasarkan
Al-Kitab dan As-Sunnah dan istimbath ahli ilmu dari keduanya. Bukan dari
kebodohan dan pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari Al-Kitab dan As-Sunnah.
8. Memperbanyak Ketaatan
Di antara manfaat haji adalah memperbanyak shalat dan
thawaf, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
ثُمَّ لْيَقْضُوا تَفَثَهُمْ وَلْيُوفُوا نُذُورَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada
pada badan mereka ; hendaklah mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka dan
hendaklah mereka berthawaf sekeliling rumah yang tua itu (Ka’bah)” [Al-Hajj/22
: 29]
Maka disyariatkan bagi orang yang menjalankan haji dan umrah
untuk memperbanyak thawaf semampunya dan memperbanyak shalat di tanah haram.
Oleh karena itu perbanyaklah shalat, qira’atul qur’an, tasbih, tahlil, dzikir.
Juga perbanyaklah amar ma’ruf nahi mungkar dan da’wah kepada jalan Allah
Subhanahu wa Ta’ala di mana banyak orang berkumpul dari Afrika, Eropa, Amerika,
Asia dan lainnya. Maka wajib bagi mereka untuk mempergunakan kesempatan ini
sebaik-baiknya.
9. Menunaikan Nadzar
Walaupun nadzar itu sebaiknya tidak dilakukan, akan tetapi
seandainya seseorang telah bernadzar untuk melakukan ketaatan, maka wajib
baginya untuk memenuhinya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيعَ
اللَّهَ فَلْيُطِعْهُ
“Barangsiapa bernadzar untuk mentaati Allah, maka hendaklah
dia mentaati-Nya” [HR Bukhari]
Maka apabila seseorang bernadzar di tanah haram ini berupa
shalat, thawaf ataupun ibadah lainnya, maka wajib baginya untuk menunaikannya
di tanah haram ini.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
وَلْيُوفُوا
نُذُورَهُمْ
“Dan hendaklah mereka menunaikan nadzar” [al-Hajj/22: 29]
10. Menolong Dan Berbuat Baik Kepada Orang Miskin
Di antara manfaat haji adalah dapat menolong dan berbuat baik
kepada orang miskin baik yang sedang menjalankan haji atau tidak di negeri yang
aman ini.
Seseorang dapat mengobati orang sakit, menjenguknya,
menunjukkan ke rumah sakit dan menolongnya dengan harta serta obat.
Ini semua termasuk manfaat-manfaat haji.
لِيَشْهَدُوا
مَنَافِعَ لَهُمْ
“….agar mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka”
[al-Hajj/22: 28]
11. Memperbanyak zikir Kepada Allah
Di negeri yang aman ini hendaklah memperbanyak zikir kepada
Allah, baik dalam keadaan berdiri, duduk dan bebaring, dengan tasbih (ucapan
Subhanallah), hamdalah (ucapan Alhamdulillah), tahlil (ucapan Laa ilaaha
ilallah), takbir (ucapan Allahu Akbar) dan hauqallah (ucapan Laa haula wa laa
quwata illa billah).
Dari Abu Musa Al-As’ari Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
مَثَلُ
الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا
يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ
وَالْمَيِّتِ
“Perumpamaan orang yang mengingat Rabb-nya dan yang tidak
mengingat-Nya adalah sebagai orang hidup dan yang mati”. [HR Bukhari, Bahjatun
Nadzirin no. 1434]
12. Berdo’a Kepada-Nya
Di antara manfaat haji, hendaknya bersungguh-sungguh
merendahkan diri dan terus menerus berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,
agar Dia menerima amal, membereskan hati dan perbuatan ; agar Dia menolong
untuk mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya dan memperbagus ibadah kepada-Nya ;
agar Dia menolong untuk menunaikan kewajiban dengan sifat yang Dia ridhai serta
agar Dia menolong untuk berbuat baik kepada hamba-hamba-Nya.
13. Menunaikan Manasik Dengan Sebaik-Baiknya
Di antara manfaat haji, hendaknya melaksanakannya dengan
sesempurna mungkin, dengan sebaik-baiknya dan seikhlas mungkin baik sewaktu
melakukan thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, berada di Muzdalifah, melempar jumrah,
maupun sewaktu shalat, qira’atul qur’an, berdzikir, berdo’a dan lainnya. Juga
hendaknya mengupayakannya dengan kosentrasi dan ikhlas.
14. Menyembelih Kurban
Di antara manfaat haji adalah menyembelih (binatang) kurban,
baik yang wajib tatkala berihram tammatu dan qiran, maupun tidak wajib yaitu
untuk taqarrub kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sewaktu haji wada’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
telah berkurban 100 ekor binatang. Para sahabat juga menyembelih kurban. Kurban
itu adalah suatu ibadah, karena daging kurban dibagikan kepada orang-orang
miskin dan yang membutuhkan di hari-hari Mina dan lainnya.
Demikianlah sebagian hikmah dari ibadah haji (rukun Islam
yang ke lima) mudah-mudahan kita dapat mengambil manfaatnya, dan senantiasa
diberi petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta’ala serta diberi kemudahan untuk
menunaikannya. Amin
Wallahu’alam.
[Disalin dari
Majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun III/1419H/1999M, Disadur oleh Abu Shalihah
dari Majalah Al-Furqon nomor 72 hal.18-21. Penebit Yayasan Lajnah Istiqomah
Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km 8 Selokaton Gondangrejo – Solo 57183 ]
Oleh
Syaikh Abdul
Aziz bin Abdullah Baz
Sumber:
https://almanhaj.or.id/2296-hikmah-ibadah-haji.html
No comments:
Post a Comment
Thanks for your comments, I will reply soon.