- Menurut
Rasulullah SAW, Allah SWT akan melapangkan rezeki orang yang suka
menyambung tali silaturahim. Allah juga akan memanjangkan umur kepadanya .
- Imam
Ali as. meriwayatkan dalam sebuah hadist, “Barangsiapa yang mengambil
tanggung jawab atas suatu perkara, aku akan menjamin baginya empat
perkara. Barangsiapa bersilaturahim, umurnya akan dipanjangkan,
kawan-kawannya akan cinta kepadanya, rezekinya akan dipalangkan, dan ia
aman masuk ke dalam surga. (Kanzul ‘Ummal). ''Juga Muhammad Baqir as.
pernah mendapat wasiat dari ayahnya (Imam Zainul Abidin, as). Ia (kata
Baqir) telah berwasiat kepadaku, “Janganlah duduk bersama lima jenis
manusia. Jangan berbicara kepada mereka, bahkan jangan berjalan bersama
mereka, meskipun tidak disengaja.
- Pertama, Orang Fasik. Karena ia akan menjualmu hanya untuk sesuap makanan. >
- Kedua, Orang Bakhil. Karena ia akan memutuskan hubungan di saat kita kita memerlukan.>
- Ketiga, Pembohong. Karena ia akan menipumu. Karena ia akan senantiasa menipumu.>
- Keempat, Orang Bodoh. Karena ia berkeinginan memberikan manfaat bagimu, namun karena kebodohannya, ia jutru merugikanmu.>
- Kelima, Orang yang memutuskan tali
silaturahim. Karenanya, janganlah berdekatan dengannya”.
- Memutus
tali silaturahim adalah sesuatu yang dilarang oleh agama Islam. Dalam Q.S
an-Nisa’: 1, Allah berfirman, “Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan
mempergunakan nama-namaNya, kamu saling meminta, dan (peliharalah)
hubungan silaturahim.”
- Dalam
kitab Ahkam al-Qur’an-nya, Ibnu al-Arabi menafsirkan ayat ini dengan:
"Takutlah kepada Allah untuk berdosa kepada-Nya dan takutlah untuk
memutus tali silaturahim".
- Dari
Abdullah bin Abi Aufa r.a. berkata, ketika petang hari pada hari Arafah,
pada waktu kami duduk mengelilingi Rasulullah saw, tiba-tiba beliau
bersabda, “Jika di majelis ini ada orang yang memutuskan silaturahim,
silahkan berdiri, jangan duduk bersama kami.”
- Dan
ketika itu, diantara yang hadir hanya ada satu yang berdiri, dan itupun
duduk di kejauhan. Dan dalam waktu yang tidak lama, ia kemudian duduk
kembali. Rasulullah bertanya kepadanya,”Karena diantara yang hadir hanya
kamu yang berdiri, dan kemudian kamu datang dan duduk kembali, apa
sesungguhnya yang terjadi? Ia kemudian berkata, “Begitu mendengar sabda
Engkau, saya segera menemui bibi saya yang telah memutuskan silaturahim
dengan saya. Karena kedatangan saya tersebut, ia berkata, “Untuk apa kamu
datang, tidak seperti biasanya kamu datang kemari.” Lalu saya menyampaikan
apa yang telah Engkau sabdakan. Kemudian ia memintakan ampunan untuk saya,
dan saya meminta ampunan untuknya (setelah kami berdamai, lalu saya datang
lagi ke sini).Lalu...Rasulullah bersabda, “Kamu telah melakukan perbuatan
yang baik, duduklah, rahmat Allah tidak akan turun ke atas suatu kaum jika
di dalamnya ada orang yang memutuskan silaturahim.” Rasulullah pernah
bersabda,”Tidak ada satu kebaikanpun yang pahalanya lebih cepat diperoleh
daripada silaturahim, dan tidak aka satu dosapun yang adzabnya lebih cepat
diperoleh di dunia, disamping akan diperoleh di akherat, melebihi
kezaliman dan memutuskan tali silaturahim.”
- Dalam
sebuah riwayat lain, dari Anas r.a, ia berkata bahwa Rasulullah saw
bersabda, “Barangsiapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dilamakan bekas
telapak kakinya (dipanjangkan umurnya), hendaknya ia menyambung tali
silaturahim.
- Rasulullah
ditanya oleh seorang sahabat, "Wahai Rasulullah kabarkanlah kepadaku
amal yang dapat memasukkan akan ke surga". Rasulullah menjawab;
"Engkau menyembah Allah, jangan menyekutukan-Nya dengan segala
sesuatu, engkau dirikan shalat, tunaikan zakat dan engkau menyambung silaturahim".
(HR. Bukhari).Dan yang terakhir, Rasulullah pernah berkata pada sahabat
Abu Bakar ash-Shiddiq r.a bahwa tiga perkara berikut ini benar adanya.
Pertama, barangsiapa yang dizalimi kemudian ia memaafkan,
maka kemuliannya akan bertambah.
Kedua, barang siapa yang meminta-minta untuk meningkatkan hartanya, maka hartanya akan berkurang.
Kedua, barang siapa yang meminta-minta untuk meningkatkan hartanya, maka hartanya akan berkurang.
- Ketiga,
barangsiapa yang membuka pintu pemberian dan silaturahim, maka hartanya
kan bertambah.Al-Qurthubi mengatakan, "Seluruh agama sepakat bahwa
menyambung silaturahim wajib dan memutuskannya diharamkan".
- Ibnu
Abidin al-Hanafi mengatakan;"Menyambung silaturahim wajib meskipun
hanya dengan mengucapkan salam, memberi hadiah, memberi pertolongan, duduk
bareng, ngobrol, bersikap ramah dan berbuat baik.
- Kalau
seseorang yang hendak disilaturahim berada di lain tempat cukup dengan
berkirim surat, namun lebih afdol kalau ia bisa berkunjung ke tempat
tinggalnya". Orang yang menyambung silaturahim akan mendapat balasan
di dunia berupa:
1. Mendapatkan ridho Allah SWT.
2. Membuat orang yang dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Amal
yang paling utama adalah membuat seseorang berbahagia.”
3. Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi.
4. Disenangi oleh manusia.
5. Membuat iblis dan setan marah.
6. Memanjangkan usia.
7. Menambah banyak dan berkat rezekinya.
8. Membuat senang orang yang telah wafat. Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita yang masih hidup, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin hubungan baik.
9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama insan, meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.
10. Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka bersilaturahim) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.
Dengan saliturahin yang jitu ddan kukuh akan menguatkan umat Islam dalam menangani segala penghkianatan
yang dilakukan oleh kaum kuffar yang cuba memburukkan imej
Islam di akhir zaman ini.
Wallhu’alm.
Sumber:
celotehanku
No comments:
Post a Comment
Thanks for your comments, I will reply soon.