Semua orang mahu hidup dengan memperolehi rezeki yang
melimpah luah, hidup dengan kemewahan dan sentiasa mempunyai wang untuk
membelanjakan segala keperlua dalam kehidupan. Oleh itu sebilangan besar dari
kalangan kita bekerja keras siang dan malam mengejar rezeki.
Kadang kala kita melengah-lengahkan solat kerana pada masa
itu aktiviti perniagaan cukup laris seperti apa yang berlaku di pasar-pasar
malam. Malah ada yang tidak kuat imannya terus meninggalkan solat maghrib
kerana takut kerugian. Ini adalah diantara sifat orang yang tidak begitu yakin
dengan ketentuan Allah bahawa rezeki kita adalah ketetapan dari Allah. Walapun kita
telah berusaha dengan sekuat mungkit tetapi jika tidak diizinkan Allah rezeki
kita juga tidak akan bertambah.
Padahal Allah swt. telah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya.
”Dan tidak ada suatu makhlukpun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi
rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiamnya dan tempat penyimpanannya.
Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)” (QS. Hud 6).
Allah swt. mengingatkan, ”Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dari-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS. Al Baqarah 268)
Oleh itu ungapan yang mengatakan mencari rezeki itu adalah susah peru di ubah dengan sikap yang lebih optimis dan yakin bahawa Allah Maha Pemurah. Kita perlu ubah minda mencari rezeki dengan mengatakan ”Di dunia ini karunia-Nya melimpah ruah. Allah swt. Maha Mencukupi. Dunia tidak akan kehabisan rezeki halal, buat apa cari yang haram?” Kewajiban kita hanya berusaha semaksimal mungkin mencari karunia-Nya. Sebab, kita tidak tahu berapa Allah menjatah rezeki-Nya untuk kita. Berikut ini adalah sebahagian amalan yang dapat membuka pintu-pintu rezeki yang diajarkan Allah dan rasul-Nya:
1. Memperbanyak Istighfar
Allah berfirman, ”Maka aku (Nuh as, Red.) katakan kepada mereka, ’Mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai” (QS Nuh 10-12).
Al Qurthubi menafsirkan, “Dalam ayat-ayat di atas, terdapat dalil yang menunjukkan bahwa istighfar merupakan salah satu sarana dilimpahkan-Nya rezeki dan hujan.” Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa memperbanyak istighfar niscaya Allah menggantikan kesempitan menjadi jalan keluar, setiap kesedihan menjadi kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki dan arah yang tiada disangka-sangka” (HR. Abu Dawud).
2. Bertakwa
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan (Dia) memberinya rezeki dan arah tiada disangka-sangkanya” (QS. Ath Thalaq 2-3). Ibnu Katsir menafsirkan, ”Maknanya, barang siapa yang bertakwa kepada Allah –dengan melakukan apa yang diperintah-Nya dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya– niscaya Allah akan memberi jalan keluar serta rezeki dan arah yang tiada disangka-sangka yakni dari arah yang tidak pernah terlintas dibenaknya.”
3. Bertawakkal kepada Allah swt.
“Sungguh seandainya kalian bertakwakal kepada Allah sebenar-benarnya niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang” (HR. Ahmad, Tirmidzi). Tawakkal berarti kesungguhan hati dalam bersandar kepada Allah swt. untuk mendapatkan kemaslahatan serta mencegah bahaya, baik menyangkut urusan dunia maupun akhirat.
4. Rajin beribadah
Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman, ’Wahai anak Adam! Beribadahlah sepenuhnya kepada-Ku. Niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)” (HR. Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah).
5. Mengerjakan Haji dan Umrah
“Lanjutkanlah haji dengan umrah karena sesungguhnya keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa sebagaimana api dapat menghilangkan karat besi, emas, dan perak. Dan tidak ada pahala haji yang mabrur itu kecuali surga” (HR. Ahmad, Timidzi, Nasa’i).
6. Banyak bersilaturahim
Nabi saw. bersabda, “Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaklah ia menyambung tali silaturahim” (HR. Bukhari).
7. Banyak Sedekah
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan mengantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya” (QS. Saba 39).
Ibnu Katsir menafsirkan, ”Betapapun sedikit yang kamu nafkahkan dari apa yang diperintahkan Allah kepadamu dan apa yang dibolehkan-Nya, niscaya Dia akan menggantinya di dunia, dan di akhirat engkau akan diberi pahala dan ganjaran.”
Nabi saw. bersabda dalam hadist qudsi, “Allah swt. berfirman, ’Wahai anak Adam, berinfaklah niscaya Aku berinfak (memberi rezeki) kepadamu” (HR. Abu Daud).
8. Menafkahi Penuntut Ilmu
Anas bin Malik ra berkata, “Dulu ada dua orang bersaudara pada masa Rasulullah saw. Salah seorang menuntut ilmu pada majelis Rasulullah saw., sedangkan yang lainnya bekerja. Lalu saudaranya yang bekerja itu mengadu kepada Rasulullah saw. (lantaran ia memberi nafkah kepada saudaranya itu). Maka Nabi saw. bersabda, “Mudah-mudahan engkau diberi rezeki dengan sebab dia” (HR. Tirmidzi, al-Hakim).
9. Membantu Orang-orang Lemah (dhuafa)
Rasulullah saw. bersabda, “Bantulah orang-orang yang lemah karena kalian diberi rezeki dan ditolong lantaran orang-orang lemah di antara kalian” (HR. Muslim, An Nasai).
10. Hijrah di Jalan Allah
“Barang siapa hijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak…” (QS. An Nisa 100).(dari berbagai sumber)
Kesimpulanya tindakan sebahagian daripada kita yang berkerja
keras untuk memperolehi mezeki yang banyak sehiggakan kita mengabaikan solat
dan lain-lain amal kebajikan adalah satu tindak yang kurang tepat. Perbatan sebegini
berlaku keran kejahilan kita dan kita dihantui oleh perasaan takut hilang punca
rezeki. Sedangakan amalan yang betul adalah megutamakan solat dan amal ibadat
kepada Allah dahalu dan barulah kita mencari rezeki yang halal di atas muka
bumi ini, kita juga perlu memperbanyakkan sedekah dan membantu orang yang dalam
kesusahan. insyaAllah rezeki yang telah dijanjikan oleh Allah akan datang tanpa
di duga puncanya apabila tiba masa kita memerlukannya.
Pengalaman peribadi penulis , rezeki akan datang dengan
sendirinya semasa diri ini lebih mendekati Allah dan mengutamakan ibadat wajib
seperti solat di awal waktu secara berjemaah lima waktu sehari. Pernah berlaku
semasa ketiadaan wang, kita terus meberi derma dan bila tiba masanya ada sahaja
puca yang membolehkan wang kita yang kurang kerana menderma itu bertambah
dengan berlipat ganda.
Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment
Thanks for your comments, I will reply soon.