Cinta itu Fitrah (Suci) yang datangnya dari Allah
Perasaan cinta dan kasih sayang adalah naluri semulajadi manusia yang diciptakan oleh-Nya. Bibit cinta yang lahir dari hati secra ikhlas diatara dua insan yang di gelar adam dan hawa akan membolehkan kehidupan menjadi satu wadah yang mengebirakan dan membantu perkembangan biak kelompok manusia di muka bumi yang luas terbentang ciptaan Yang Maha Mencipta -Allah SWT.
Cinta sebenarnya adalah suci dan ianya diwujudkan untuk melahirkan perasaan kasih sayang sesame insan. Namun setiap insan mempunyai pesepsi yang berbeza tentang cinta berdasarkan citarasa diri dan pengalaman yang pernah di lalui. Ada yang mengatakan cinta adalah sekadar manis di bibir tetapi pahit dirasai bila berlaku kecurangan tarhadap cinta abadi yang dilafazkan bersama sebelumnya. Namun tak kurang juga yang mempunyai persepsi yang menarik, manis dan mengembirakan tentang cinta apabila ianya di hayati oleh insan yang beriman dan bertaqwa. Kerana setiap langkah dan tindakan yang dilakukan dalam mempraktikan cintanya adalah di dasarkan kepada panduan yang di tetapkan oleh-Nya.
Allah mencipta naluri cinta dan kasih sayang di antara makhluk- makhluk-Nya dengan hikmah yang luhur untuk kebaikan semua manusia. Kerana hidupa tanpa perasaan cinta dan kasih sayang diantara adam dan hawa akan menjadikan kehidupan sesuatu yang sepi.
Firman Allah yang bermaksud:
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah”. (QS. Adz Dzaariyaat (51): 49)
Perasaan cinta yang telah kita rasakan saat ini, memperlihatkan betapa Allah menyayangi kita dan memperhatikan keadaan kita, seandainya saja kita terlahir tanpa cinta, hidup kita tak akan pernah merasa bahagia. Merasakan kesepian yang teramat sangant dan kebosanan hidup yang akan dirasai. Seperti halnya Nabi Adam a.s. yang diciptakan oleh Allah, merasakan kesepian dan kebosanan, sehingga membuat semangat hidupnya layu dan tidak bermaya. Allah SWT menciptakan hawa untuk menjadikannya pasangan hidup kepada Nabi Adam yang membuat warna dan semangat baru keada baginda. Allah berfirman dengan maksudnya:
Perasaan cinta yang telah kita rasakan saat ini, memperlihatkan betapa Allah menyayangi kita dan memperhatikan keadaan kita, seandainya saja kita terlahir tanpa cinta, hidup kita tak akan pernah merasa bahagia. Merasakan kesepian yang teramat sangant dan kebosanan hidup yang akan dirasai. Seperti halnya Nabi Adam a.s. yang diciptakan oleh Allah, merasakan kesepian dan kebosanan, sehingga membuat semangat hidupnya layu dan tidak bermaya. Allah SWT menciptakan hawa untuk menjadikannya pasangan hidup kepada Nabi Adam yang membuat warna dan semangat baru keada baginda. Allah berfirman dengan maksudnya:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri , supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya , dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih sayang .Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir “. (QS. Ar-Rum : 21)
Cinta adalah rasa yang di ciptakan oleh Allah kedalam diri manusia, cinta itu fitrah. Kerana cinta itu datangnya dari Allah, dan cinta akan menjadi kotor dan haram kerana telah disalah gunakan oleh manusia yang terdorong oleh godaan nafsu dan syaitan.. Ketika kita sebagai insan yang terlahir dengan hati dan fikiran, kita telah di bekali Al-Furqon iaitu Pembeda antara yang baik dan yang buruk, ketika kita mencintai seorang insan, bagaimana cara dan pengungkapan cinta kita ini kepadanya. Cara yang halal ataukah cara yang haram? Itulah pertanyaan yang harus kita jawab melalui diri kita sendiri. Renungkanlah semua pada apa yang ditetapkan oleh Allah.
Ingatlah bahwa Allah telah berfirman :
“Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji pula. Wanita yang baik-baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula….” .(QS. An-Nur: 26)
Jika kita memahami betapa sucinya cinta, maka kita akan merasakan bahwa cinta itu tidak hanya kepada pasangan yang kita sahaja seperti kebiasaan yang dialami oleh teruna dan dara. Cinta itu sebenarnya adalah sangatlah luas, kerana sejatinya cinta adalah cinta kita kepada Maha Pemberi cinta itu sendiri iaitu Allah Azza wa Jalla. Cinta kepada kedua orang tua kita, cinta kepada saudara-mara kita, cinta kepada sahabat-handai kita dan cinta kepada seluruh alam beserta isinya. Itulah sejatinya cinta yang sebenar.
Marilah saudaraku dan saudariku semuanya, kita hendaklah selalu merenungkan hidup yang telah kita jalani ini. Apakah kita telah benar-benar memahami sejatinya cinta, jika cinta itu fitrah berarti cinta itu suci dan halal. Ketika kita dapat meletakkan cinta kita kepada tempat yang diredhai-Nya, yaitu sebuah ikatan yang suci dan janji yang suci. Maka Allah akan benar-benar meredhai cinta kita, akan memberikan sebuah ketentraman dan kedamaian hati, walaupun ujian serta cubaan datang menghalang, kita dapat melaluinya dengan kebersamaan, bersama menuju redha-Nya dalam keadaan apapun, rasa ketulusan, kesabaran dan keikhlasan tersimpul mejadi satu. Suka dan duka adalah penghiasnya . Kerana sejatinya hidup adalah kehidupan di akhirat kelak yang kekal abadi, itulah cinta murni yang sama-sama kita harapkan. Amin Ya Rabil Alamin.
Jika Allah memberikan dan menghadirkan cinta kedalam hidup kita dengan penuh kegembiraan dan ketengan,, maka selalu jagalah cinta kita itu, rawatlah dan siramilah selalu dengan kesabaran, keikhlasan, ketulusan, keimanan, ketakwaan dan kesetiaan. Cinta adalah anugerah yang terindah yang diberikan Allah kepada kita, maka jangan kita mensia-saikanya. Jagalah dengan sebaik mungkin sebelum ianya berlalu dan pergi dari naluri kita. Kerana menjadi tabie CINTA jika tidak di pupuk dan dibelai dengan penuh kasih sayang ianya akan berubah menjadi badai yang boleh merutuhkan rumah tangga yang di bina berdekat lamannya. Jika ini telah berlaku maka tidak lagi berguna penyesalan dan tangasan dengan linangan air mutiara jernih, keran sekali ianya pecah berkacai sukar untuk di cantumkan semula sebaiknya seperti awalan cinta berputik dahulu. Renungkanlah……
Cinta yang paling utama dan unggul adalah cinta kepada Allah dan diikuti cinta kepada kedua orang tua kita, serta cinta kepada seorang yang kita cintai kerana Allah. Jadikanlah cinta kita kepada seorang yang kita cintai menjadi cinta yang tujuannya mencintai Allah, maka bersama mencintai Allah dan selalu mengharapkan redho-Nya. Diikuti dengan bersama-sama pasangan kita mengamalkan segala perintah Allah, dan berlumba-lumba serta istikomah dalam mengabdikan diri untuk mendapat keredhaan-Nya.
Cinta adalah anugerah dari Ilahi …
Membawa ketentraman dan kesejukkan di dalam hati
Membawa ketentraman dan kesejukkan di dalam hati
Cinta adalah rasa yang suci …
Terjaga di dalam naungan yang diridhoi
Cinta adalah jalan menuju Ridho Ilahi …
Bersama-sama menuju jalan-Nya yang akan di lewati
Segala ringtangan sama-sama di tempuhi
Demi mencapai cinta sejati yang suci untuk mendapat redho illahi.
Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment
Thanks for your comments, I will reply soon.