HIDAYAH
Perkataan Hidayah adalah dari kata dasar "AL-Hadiy"
yang bermaksud "petunjuk jalan". Allah Al-Haddiy yang menganugerahkan
petunjuk (hidayah) adalah petunjuk kepada jalan yang benar. Hidayah merupakan
suatu pemberian petunjuk kepada seseorang yang melahirkan sikap atau keinginan
untuk melakukan amalan yang benar yang bersifat ketaatan kepada Allah yang dianugerahkan
kepada hamba yang dikehendaki-Nya.
Pengertian hidayah menurut As-Sayyid Muhammad Rasyid Ridha adalah : "Petunjuk halus yang menyampaikan kepada tujuan" (As-Sayyid Muhammad Rasyid Ridha, tafsir Al-manar; tafsir al-quranul Karim oleh Syaih Muhammad Abduh, Juz IV, Mesir 1954 / 1337 H, Hal 62)
Mencapai hidayah Allah adalah sebagai produk dari pemahaman
terhadap Al-Qur'an dan pemahaman isi
kandungan dan petunjuknya. Disamping itu ia cubah mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan seharian sebagai
seorang muslim yang beriman dan bertaqwa.
Hidayah adalah suatu peristiwa besar yang merupakan hak Allah semata, tidak seorangpun dapat memberikannya sekalipun Rasulullah SAW, sebagaimana firman Allah :
"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu cintai, tetapi Allah menunjuki orang yang dikehendaki-Nya dan Allah mengetahui orang-orang yang menerima petunjuk" (Q.S. 28 :AlQashash :56)
Allah SWT memerintahkan hambanya agar senantiasa memohon hidayah-Nya sebagaimana yang tersirat dalam (Q.S.1 : Al-Fatihah: 7)
"Tunjukilah kami jalan yang lurus" (Q.S. 1 : Al-Fatihah : 7)
Ibnu Kasir berkata ' Seseorang mendapat hidayah pada setiap saat dan dalam segala hal keadaan kepada Allah, untuk membolehkan ia tetap terus terpimpin oleh petunjuk Allah. Sebab itulah Allah menunjukkan jalan kepadanya supaya minta kepada-Nya untuk mendapatkan hidayah dan pimpinan-Nya. Maka seorang yang bahagia hanyalah orang yang selalu mendapat hidayah'-Nya.
Hidayah yang kita harapkan adalah jalan yang lurus yaitu jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah. Jalan bagi orang-orang yang benar-benar taat kepada seluruh perintah Allah dalam apa jua keadaan.
"Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhoan-Nya ke jalan keselamatan dan dengan kitab itu pula Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan sezin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus " (Q.S. 5 : Al- Maidah : 16)
Terdapat macam-macam hidayah
Allah SWT telah menanugerahkan manusia berbagai macam hidayah, tanpa hidayah-Nya, manusia tidak mungkin boleh terus hidup. Paling tidak ada 5 macam hidayah yang diberikan nkepada manusia yaitu :
1. Hidayatul Wijdan : Hidayah ini bersifat bawaan (potensi naluriah/insting) yang diperoleh manusia sejak dilahirkan. misalnya seorang Ibu tidak pernah mengajarkan pada bayinya untuk menangis kalau lapar, sakit, atau minta diganti lampin, Namun ternyata, seorang bayi boleh menangis saat dia lapar, sakit dan lainnya. inilah yang disebut hidayatul wijdan.
2. Hidayatul Hawas Wal Masyair :
Hidayah ini adalah kemampuan deria pancaindera seperti kemampuan merasakan manis, pahit, panas, dingin, dan lain-lain. Kemampuan pancaindera walau sangat bermanfaat, namun memiliki keterbatasan.
Mengandalkan hidayataul hawas saja akan banyak manusia tertipu, seperti melihat fatamorgana.
" Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan di dapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepada perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah sangat cepat perhitungan- Nya." (Q.S. 24 : An-Nuur : 39)
karena itu Allah membekali manusia dengan hidayah berikutnya yaituhidayatul Aqli
3. Hidayatul Aqli : Hidayah ini adalah kemampuan berfikir, kemampuan untuk memahami fenomena, memberikan persepsi, memberikan makna realiti yang terlahir oleh alat pancanindera . Akal dapat membantu kelemahan dan keterbatasan pancaindera
4. Hidayah Ad-Din : adalah hidayah berupa petunjuk-petunjuk ajaran agama. Fungsinya untuk membantu keterbatasan akal. Agama berfungsi memberikan arahan-arahan yang mampu melampaui keterbatasan akal manusia. Agama berbicara hakikat kehidupan, kematian, kebahagiaan dll. Dimana hal-hal tersebut tidak dapat dibicarakan dengan pendekatan akal manusia biasa,
" Sesunguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk " (Q.S. 92 : Al-Lail 12)
" Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (Kebajikan dan Ketaqwaan)" (Q.S. 90 : Al-Balad :10)
Allah SWT telah menetapkan pada diri- Nya Yang Maha Suci untuk memberi petunjuk
atau hidayah kepada manusia. Kerana itu akan dipastikan bahwa setiap manusia akan mendapat hidayah-Nya. Paling tidak ada dua macam Hidayah Ad-Din :
a. Hidayah Dilalah , adalah petunjuk-petunjuk hidup yang termaktub dalam kitab suci al-Quran dan Sunah Rasulullah SAW. tujuannya agar tidak tersesat mengharungi kehidupan. Hidayah agama akan diperolehi jika manusia mahu mendapatkannya baik muslim ataupun kafir.
Hidayah agama disini berada dalam konteks sebuah ilmu yang boleh ditimba oleh siapa pun melalui proses belajar, dengan petunjuk-petunjuk keilmuan yang melalui akal dan alat pancaindera dalam erti agama sebatas pengetahuan saja. Allah SWT akan memberikan Hidayah Dilalah kepada semua manusia yang mau mempelajari ajaran-ajaran-Nya yang termaktub dalam kitab suci-Nya. Kerana itu tidak ada alasan bagi kita untuk mengatakan bahwa saya belum mendapat hidayah, padahal Allah SWT telah menyediakan hidayah itu dalam kitab suci-Nya.
b. Hidayah Taufiq.
Hidayah Taufiq merupakan hidayah yang sangat mahal tetapi Allah berjanji kepada manusia akan memberikan hidayah-Nya kepada orang yang bersungguh-sungguh berjuang di jalan-Nya, berjuang untuk konsisten taat pada aturan-Nya di dalam mencapai tujuannya (cita-citanya)
" Dan orang-orang yang berjihad (untuk mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan kami tunjukkan jalan Kami kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat baik ( Q.S. A-Ankabut : 69)
Hidayah Taufiq adalah suatu kekuatan yang Allah SWT berikan pada manusia untuk mengamalkan dengan sungguh-sungguh apa yang telah diketahuinya. Atau dengan kata lain Hidayah Taufiq adalah Hidayah Dilalah yang kita amalkan. Misalnya , " Kita sudah tahu bahwa solat itu wajib" ini adalah hidayah Dilalah. " Dan kita pun rajin melakukan solat" Nah inilah hidayah Taufiq. Kalau sudah tahu bahwa solat itu wajib , tapi tidak melaksanakannya, berarti kita dapat hidayah dilalah tapi tidak dapat hidayah Taufiq.
Hidayah Taufiq adalah hak prerogatif Allah, yakni merupakan otoriti Allah SWT untuk hamba-hamba pilihan-Nya, sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S 28 Al- Qashash : 56 dan Q.S .2 : Al Baqarah : 272)
Cara untuk mendapat hidayah Taufiq salah satunya adalah dengan berdo'a, Bersungguh-sungguh dalam pesekitaran yang kondusif, dan memperbanyak amal sholeh.
Ciri-Ciri orang-orang yang mendapatkan hidayah Taufiq adalah
1. Sentiasa mudah dalam beramal sholeh (Hatinya terbuka untuk menerima Islam, rajin beribadah dan menuntut ilmu)
2. Bersemangat dalam mempelajari ajaran agama
3. Merasakan kerinduan kepada Allah SWT
4. Istiqomah (Konsisten dalam melaksanakan Ibadah)
5. Sabar menghadapi ujian dan dugaan Allah SWT
Do'a Mohon Petunjuk Allah :
" Ya Allah, aku
memohon kepada-Mu curahan rahmat dari sisi-Mu yang dengannya hatiku mendapat
petunjuk, terkumpul segala yang bercerai-berai dan terhimpun segala yang
terpisah-pisah, tertolak segala fitnah atas diriku dan bertambah baik urusan
agamaku, terpelihara segala sesuatu yang jauh dariku dan terangkat apa yang
dekat denganku, disucikan perbuatanku dan dicerahkan wajahku diberi ilham
menuju petunjuk dan terpelihara diriku dari segala sesuatu yang jelek " (hadits Imam Tabrany dan Ibnu Abbas)
Wallahu’alam.
Sumber : Iin Indriani Wirantoro
No comments:
Post a Comment
Thanks for your comments, I will reply soon.