Jika Puji bagi Allah, Perdamaian dan Berkah ada
di ndhuwur Nabi Muhammad SAW dan para
sahabatnya RA
Sebuah Pernikahan yang dibangun ndhuwur dasar semua
kebahagiaan dalam kehidupan Perahu berselancar di dunia dan akhirat. Tujuan
utama dari pernikahan kuwi hubungan yang dibangun di ndhuwur bumi ini Total
diteruskan ke surga. Kedengarannya Cukup sederhana, tetapi tuwo rumit dan
Perjalanan menantang.
Ketika dua pasangan bersatu dalam pernikahan, aja Telah
meningkatkan Tanggung jawab yang harus ditanggung luwih saka seminggu tunggal
saat ini. Itu adalah Tanggung jawab mitra. Kegagalan untuk melaksanakan
Tanggung jawab ini akan menghasilkan satu pasangan adalah cadangan bencana
kolosal di akhirat dan akan kalimat ke neraka.
Terlalu banyak Yen Anda ingin menjadi Tanggung jawab.
Seharusnya itu akan menjadi Sebuah buku dan Tidak bisa Puas dengan mung membaca
artikel, yang pengetahuan yang tuwo terbatas. Pepatah Tapi Melayu Pergi,
"Tidak ada akar Tebu berguna". Manfaat mung akan didapat bila kita
berlatih semua pengetahuan yang kita kenal. Kuantitas Bukan pengetahuan yang
diperlukan, yen Tidak kualitas. Rahmat dan bantuan Allah mung akan hadir untuk
mereka yang dengan kebenaran dan perbuatan baik daripada dengan sendirinya.
ARTINYA, Allah akan dengan manusia yang berbelas kasih, Muttaqin (taqwa), benar
(berbuat baik) dan mitra. Kebiasaan ini Pribadi yang dihasilkan dari praktek
pembenaran diri Doa sebagai Khidmat, praktek sunat, Belajar dan mitra. Oleh
karena itu, kita Tidak pernah menemukan ayat "Allah enak orang yang berdoa,
cepat, bersedekah, DLL," tetapi Allah akan dengan Hadiah penampilan
Pribadi kebenaran yang ada di dalam.
Di antara faktor yang paling penting adalah ketaatan
keharmonisan rumah tangga. Radiollah Ali pernah ngandika, "Jika Seorang
istri adalah mentaati suaminya, Maka satu kaki Telah melangkah ke langit. Yang
lain akan meningkatkan Yen ia melakukan mematuhi perintah-perintah." Ing
hal ini, pengajuan Kedua harus dibuat dari ketaatan kepada Allah dan kepada
ketaatan judulé SUAMI.
Ing hal kepatuhan terhadap perintah-perintah, Tidak jauh
berbeda apakah wanita itu menjadi istri atau BELUM menikah. Seorang wanita
masih perlu menerapkan hukum sebagai menutup diri, martabat, ritual melakukan
dan praktik sunat dan mitra. Tapi, Ketika Seorang wanita status dianggap istri,
yang paling umum praktek sunat Tidak, ia akan harus menyesuaikan dengan situasi
ager Tidak berbenturan dengan keinginan suaminya dengan kata lain dia harus
menyenangkan hatinya keinginan judulé SUAMI dan Kebutuhan.
Seorang wanita harus meminta izin suaminya Yen Anda ingin
melakukan puasa (sunnah). Dikhawatirkan akan mengganggu Tanggung jawabnya
terhadap suaminya daripada menghindari kesalahpahaman yang akan mengancam
keharmonisan rumah tangga. Praktik sunat kayata shalat, membaca Al-Quran dan mitra
bisa dilakukan Ketika semua Tanggung jawab rumah tangga Telah rampung. Hal ini
karena Seorang istri harus siap sembarang saat diperlukan untuk melayani
suaminya.
Mengenai ketaatan kepada judulé SUAMI, aja mung mencakup
semua aspek kehidupan Tidak melanggar hukum Islam. Yen judulé SUAMI disuruh
melakukan hal-hal ilegal, Maka Tidak WAJIB mematuhi bahkan haram untuk bekerja
sama. Rasulullah SAW dawuh, "Tidak ada ketaatan kepada Makhluk dalam
ketidaktaatan kepada perbuatan Allah." Satu hal yang perlu dieksplorasi
dan dijelaskan di sini, banyak hal berubah sesuai dengan keadaan. Contone, ing
kasus menaati judulé SUAMI, meskipun awalnya hukum untuk melakukan Sesuatu Yang
adalah suatu keharusan, tetapi Yen diminta oleh suaminya, Maka ia Telah berubah
menjadi suatu keharusan. Yen Tidak ada tulak untuk melakukan panggilan syar'ie
istri untuk menaati permintaan suaminya, Maka istri akan disalahkan.
Contone, memasak dan mencuci adalah bukan Tanggung jawab
Seorang istri, tetapi Yen diminta oleh judulé SUAMI dan dia memiliki Tanggung
jawab untuk dirinya dalam melaksanakan permintaan suaminya. Ing hal ini, judulé
SUAMI dan istri bisa mendiskusikan apakah akan mentolerir Perilaku tugas
berputar, atau bahkan menyewa pembantu, DLL Yen Tidak ada tulak apa2 berlaku,
Contone, istri adalah Seorang ibu rumah tangga dan tubuh yang sehat, Maka
adalah WAJIB bagi istri untuk menaati permintaan suaminya. Sebaliknya, yen
istri bekerja atau memiliki masalah kesehatan, Maka perlu untuk berbicara
dengan judulé SUAMI untuk judulé SUAMI salah esteh dan penyebab dosa Seorang
istri yang menolak untuk melakukannya.
Suami adalah kepala rumah tangga. Ketika istri adalah
manajer yang mengelola rumah tangga sesuai dengan Kebutuhan dan keinginan
suaminya. Tidak peduli apa status sosial mereka, Tidak mencegah istri untuk
menghormati dan memenuhi hak yang sesuai.
Pemahaman pernikahan mung akan ada Ketika judulé SUAMI dan istri
memahami dan memenuhi salah satu hak
terhadap pasangan. Kanan adalah luwih penting bagi Seorang istri untuk
menaati suaminya. Tanpa ketaatan, Maka pemahaman Tidak bisa Eksis.
Ketika Seorang wanita menyadari kekuatan suaminya sebagai
kepala keluarga, menghormati diri sendiri dan kesenangan ada akan. Dengan sifat
pernikahan ini kepada istri akan membentuk cara yang menyenangkan Allah.
Rasulullah SAW dawuh, "Wahai wanita! Charity karena
saya Telah melihat wanita adalah yang paling Ramai dari neraka." Ketika
ditanya Sandiwara mereka menjadi penghuni publik, ngandika ia, "Kau banyak
mengutuk dan Tidak berterima kasih untuk judulé SUAMI Anda dan judulé SUAMI
Anda."
Rendah hati untuk mematuhi suaminya. Apakah kita menempatkan
EGO di dalamnya Tidak seharusnya. Terlalu banyak kasus perceraian disebabkan
oleh istri yang terlalu pintar untuk merujuk kepada suaminya. Bahkan judulé
SUAMI dipandang sebagai sampah yang Tidak berguna.
Ada juga yang Malu dengan status sosial judulé SUAMI yang
bekerja dan underpaid. Sebagai hasil dari meremehkan suaminya sendiri, istri
harus Mencari jalan keluar dengan berselingkuh dengan wanita lain. Mengutuk
suaminya sendiri Telah menjadi umum di Kalangan wanita. Bahkan tanpa Malu-Malu
memberitahu judulé SUAMI dan istri untuk semua kain teman. Institusi keluarga
Telah menjadi luwih rapuh.
Suami juga mung mampu mengemas dan pak mengangguk permintaan
istrinya. Akibatnya, bukan judulé SUAMI dan istri tangan membimbing judulé
SUAMI Telah dipimpin oleh hidung oleh istrinya. sembarang ager istri benar-benar diterima tanpa kecurigaan dan pertanyaan.
Tidak ada yang memiliki sedikit kecurigaan, karena akan menciptakan sikap
peduli dan Tidak mengambil untuk diberikan pasangan. Keyakinan total mung
Berhak untuk Allah dan Nabi SAW-Nya dan Tidak kepada orang lain.
Ini harus dilihat dengan satu istri adalah teman. Yen
temannya memiliki sikap buruk, sejauh mungkin untuk menyarankan istri untuk
menjauh. Hal ini karena teman dengan sikap buruk akan mempengaruhi temannya,
baik secara langsung maupun Tidak langsung.
Ing jaman globalisasi, wis tuwo membutuhkan transparansi
dalam hubungan. Terlalu banyak kecurangan yang terjadi bahkan di rumah mereka
sendiri. Seorang istri yang diduga adalah benar dan Tidak meninggalkan rumah,
mungkin melakukan hal-hal yang Cukup Dahsyat di rumah mereka sendiri. Terlalu
banyak gambar porno yang menampilkan wanita berkerudung diambil di kamar tidur,
Ketika judulé SUAMI mereka untuk diberikan kepada majikannya. Awalnya mung
obrolan maya teman, Nanging, karena hubungan terbalik yang disertai niat buruk,
Maka hasilnya tuwo buruk. Mereka Tidak bisa mencapai Kebutuhan seks mereka.
Semua masalah harus diselesaikan. Tinggal mung kita ingin
melakukannya atau Tidak. Masalah dunia akan diselesaikan dengan latihan
berikutnya. Kita perlu menanamkan kepercayaan dalam praktek agama itu sendiri.
Nabi ngandika, "Dunia diciptakan untuk Anda dan Anda diciptakan selamanya
untuk." Praktik keagamaan yang dengan dilakukan ketulusan dan keyakinan
akan menjamin kesuksesan bagi kita di dunia dan akhirat.
Seorang judulé SUAMI berkewajiban untuk memastikan tingkat
agama dalam pernikahan. Orang pertama untuk dididik tanpa agama selain istrinya
sendiri. Ketika istri sedang berlatih dengan keyakinan dan ketulusan, Maka
pasti anak2 akan dididik dengan agama dan moral yang baik. Sebagai hasil dari
hubungan yang didirikan oleh keyakinan agama dari keluarga membuatnya meluap
dengan rahmat dan Berkah dari Allah SWT akan menimbulkan rezeki, semua masalah
akan diselesaikan dan sembarang hari akan diisi dengan kasih sayang dan cinta.
Senang Situ akan capai.
Semoga Allah memilih kita untuk terus menjadi cara di
ndhuwur.
Wallahua'lam.
No comments:
Post a Comment
Thanks for your comments, I will reply soon.