RAIHANPAHIMI

publish your book for free?AFF=9142

Saturday, 29 August 2015

Mencari untuk menyenangkan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai pernikahan pasangan.




 Jika Puji bagi Allah, Perdamaian dan Berkah ada di ndhuwur Nabi Muhammad  SAW dan para sahabatnya RA

Sebuah Pernikahan yang dibangun ndhuwur dasar semua kebahagiaan dalam kehidupan Perahu berselancar di dunia dan akhirat. Tujuan utama dari pernikahan kuwi hubungan yang dibangun di ndhuwur bumi ini Total diteruskan ke surga. Kedengarannya Cukup sederhana, tetapi tuwo rumit dan Perjalanan menantang.

Ketika dua pasangan bersatu dalam pernikahan, aja Telah meningkatkan Tanggung jawab yang harus ditanggung luwih saka seminggu tunggal saat ini. Itu adalah Tanggung jawab mitra. Kegagalan untuk melaksanakan Tanggung jawab ini akan menghasilkan satu pasangan adalah cadangan bencana kolosal di akhirat dan akan kalimat ke neraka.

Terlalu banyak Yen Anda ingin menjadi Tanggung jawab. Seharusnya itu akan menjadi Sebuah buku dan Tidak bisa Puas dengan mung membaca artikel, yang pengetahuan yang tuwo terbatas. Pepatah Tapi Melayu Pergi, "Tidak ada akar Tebu berguna". Manfaat mung akan didapat bila kita berlatih semua pengetahuan yang kita kenal. Kuantitas Bukan pengetahuan yang diperlukan, yen Tidak kualitas. Rahmat dan bantuan Allah mung akan hadir untuk mereka yang dengan kebenaran dan perbuatan baik daripada dengan sendirinya. ARTINYA, Allah akan dengan manusia yang berbelas kasih, Muttaqin (taqwa), benar (berbuat baik) dan mitra. Kebiasaan ini Pribadi yang dihasilkan dari praktek pembenaran diri Doa sebagai Khidmat, praktek sunat, Belajar dan mitra. Oleh karena itu, kita Tidak pernah menemukan ayat "Allah enak orang yang berdoa, cepat, bersedekah, DLL," tetapi Allah akan dengan Hadiah penampilan Pribadi  kebenaran yang ada di dalam.

Di antara faktor yang paling penting adalah ketaatan keharmonisan rumah tangga. Radiollah Ali pernah ngandika, "Jika Seorang istri adalah mentaati suaminya, Maka satu kaki Telah melangkah ke langit. Yang lain akan meningkatkan Yen ia melakukan mematuhi perintah-perintah." Ing hal ini, pengajuan Kedua harus dibuat dari ketaatan kepada Allah dan kepada ketaatan judulé SUAMI.

Ing hal kepatuhan terhadap perintah-perintah, Tidak jauh berbeda apakah wanita itu menjadi istri atau BELUM menikah. Seorang wanita masih perlu menerapkan hukum sebagai menutup diri, martabat, ritual melakukan dan praktik sunat dan mitra. Tapi, Ketika Seorang wanita status dianggap istri, yang paling umum praktek sunat Tidak, ia akan harus menyesuaikan dengan situasi ager Tidak berbenturan dengan keinginan suaminya dengan kata lain dia harus menyenangkan hatinya keinginan judulé SUAMI dan Kebutuhan.

Seorang wanita harus meminta izin suaminya Yen Anda ingin melakukan puasa (sunnah). Dikhawatirkan akan mengganggu Tanggung jawabnya terhadap suaminya daripada menghindari kesalahpahaman yang akan mengancam keharmonisan rumah tangga. Praktik sunat kayata shalat, membaca Al-Quran dan mitra bisa dilakukan Ketika semua Tanggung jawab rumah tangga Telah rampung. Hal ini karena Seorang istri harus siap sembarang saat diperlukan untuk melayani suaminya.

Mengenai ketaatan kepada judulé SUAMI, aja mung mencakup semua aspek kehidupan Tidak melanggar hukum Islam. Yen judulé SUAMI disuruh melakukan hal-hal ilegal, Maka Tidak WAJIB mematuhi bahkan haram untuk bekerja sama. Rasulullah SAW dawuh, "Tidak ada ketaatan kepada Makhluk dalam ketidaktaatan kepada perbuatan Allah." Satu hal yang perlu dieksplorasi dan dijelaskan di sini, banyak hal berubah sesuai dengan keadaan. Contone, ing kasus menaati judulé SUAMI, meskipun awalnya hukum untuk melakukan Sesuatu Yang adalah suatu keharusan, tetapi Yen diminta oleh suaminya, Maka ia Telah berubah menjadi suatu keharusan. Yen Tidak ada tulak untuk melakukan panggilan syar'ie istri untuk menaati permintaan suaminya, Maka istri akan disalahkan.



Contone, memasak dan mencuci adalah bukan Tanggung jawab Seorang istri, tetapi Yen diminta oleh judulé SUAMI dan dia memiliki Tanggung jawab untuk dirinya dalam melaksanakan permintaan suaminya. Ing hal ini, judulé SUAMI dan istri bisa mendiskusikan apakah akan mentolerir Perilaku tugas berputar, atau bahkan menyewa pembantu, DLL Yen Tidak ada tulak apa2 berlaku, Contone, istri adalah Seorang ibu rumah tangga dan tubuh yang sehat, Maka adalah WAJIB bagi istri untuk menaati permintaan suaminya. Sebaliknya, yen istri bekerja atau memiliki masalah kesehatan, Maka perlu untuk berbicara dengan judulé SUAMI untuk judulé SUAMI salah esteh dan penyebab dosa Seorang istri yang menolak untuk melakukannya.

Suami adalah kepala rumah tangga. Ketika istri adalah manajer yang mengelola rumah tangga sesuai dengan Kebutuhan dan keinginan suaminya. Tidak peduli apa status sosial mereka, Tidak mencegah istri untuk menghormati dan memenuhi hak yang sesuai.  Pemahaman pernikahan mung akan ada Ketika judulé SUAMI dan istri memahami dan memenuhi salah satu hak  terhadap pasangan. Kanan adalah luwih penting bagi Seorang istri untuk menaati suaminya. Tanpa ketaatan, Maka pemahaman Tidak bisa Eksis.

Ketika Seorang wanita menyadari kekuatan suaminya sebagai kepala keluarga, menghormati diri sendiri dan kesenangan ada akan. Dengan sifat pernikahan ini kepada istri akan membentuk cara yang menyenangkan Allah.

Rasulullah SAW dawuh, "Wahai wanita! Charity karena saya Telah melihat wanita adalah yang paling Ramai dari neraka." Ketika ditanya Sandiwara mereka menjadi penghuni publik, ngandika ia, "Kau banyak mengutuk dan Tidak berterima kasih untuk judulé SUAMI Anda dan judulé SUAMI Anda."

Rendah hati untuk mematuhi suaminya. Apakah kita menempatkan EGO di dalamnya Tidak seharusnya. Terlalu banyak kasus perceraian disebabkan oleh istri yang terlalu pintar untuk merujuk kepada suaminya. Bahkan judulé SUAMI dipandang sebagai sampah yang Tidak berguna.
Ada juga yang Malu dengan status sosial judulé SUAMI yang bekerja dan underpaid. Sebagai hasil dari meremehkan suaminya sendiri, istri harus Mencari jalan keluar dengan berselingkuh dengan wanita lain. Mengutuk suaminya sendiri Telah menjadi umum di Kalangan wanita. Bahkan tanpa Malu-Malu memberitahu judulé SUAMI dan istri untuk semua kain teman. Institusi keluarga Telah menjadi luwih rapuh.

Suami juga mung mampu mengemas dan pak mengangguk permintaan istrinya. Akibatnya, bukan judulé SUAMI dan istri tangan membimbing judulé SUAMI Telah dipimpin oleh hidung oleh istrinya.    sembarang ager istri benar-benar  diterima tanpa kecurigaan dan pertanyaan. Tidak ada yang memiliki sedikit kecurigaan, karena akan menciptakan sikap peduli dan Tidak mengambil untuk diberikan pasangan. Keyakinan total mung Berhak untuk Allah dan Nabi SAW-Nya dan Tidak kepada orang lain.

Ini harus dilihat dengan satu istri adalah teman. Yen temannya memiliki sikap buruk, sejauh mungkin untuk menyarankan istri untuk menjauh. Hal ini karena teman dengan sikap buruk akan mempengaruhi temannya, baik secara langsung maupun Tidak langsung.

Ing jaman globalisasi, wis tuwo membutuhkan transparansi dalam hubungan. Terlalu banyak kecurangan yang terjadi bahkan di rumah mereka sendiri. Seorang istri yang diduga adalah benar dan Tidak meninggalkan rumah, mungkin melakukan hal-hal yang Cukup Dahsyat di rumah mereka sendiri. Terlalu banyak gambar porno yang menampilkan wanita berkerudung diambil di kamar tidur, Ketika judulé SUAMI mereka untuk diberikan kepada majikannya. Awalnya mung obrolan maya teman, Nanging, karena hubungan terbalik yang disertai niat buruk, Maka hasilnya tuwo buruk. Mereka Tidak bisa mencapai   Kebutuhan seks mereka.

Semua masalah harus diselesaikan. Tinggal mung kita ingin melakukannya atau Tidak. Masalah dunia akan diselesaikan dengan latihan berikutnya. Kita perlu menanamkan kepercayaan dalam praktek agama itu sendiri. Nabi ngandika, "Dunia diciptakan untuk Anda dan Anda diciptakan selamanya untuk." Praktik keagamaan yang dengan dilakukan ketulusan dan keyakinan akan menjamin kesuksesan bagi kita di dunia dan akhirat.

Seorang judulé SUAMI berkewajiban untuk memastikan tingkat agama dalam pernikahan. Orang pertama untuk dididik tanpa agama selain istrinya sendiri. Ketika istri sedang berlatih dengan keyakinan dan ketulusan, Maka pasti anak2 akan dididik dengan agama dan moral yang baik. Sebagai hasil dari hubungan yang didirikan oleh keyakinan agama dari keluarga membuatnya meluap dengan rahmat dan Berkah dari Allah SWT akan menimbulkan rezeki, semua masalah akan diselesaikan dan sembarang hari akan diisi dengan kasih sayang dan cinta. Senang Situ akan capai.

Semoga Allah memilih kita untuk terus menjadi cara di ndhuwur. 

Wallahua'lam.

No comments:

Post a Comment

Thanks for your comments, I will reply soon.